Satelit SATRIA-1: Jembatan Angkasa Telekomunikasi untuk Indonesia
Satelit SATRIA-1 (Satelit Republik Indonesia) merupakan prestasi besar bagi Indonesia. Berikut adalah profil dan fungsinya:
- Profil Satelit SATRIA-1:
- Dibangun oleh PT Satelit Nusantara III dan dikerjakan oleh Thales Alenia Space di Cannes, Perancis.
- Menggunakan teknologi Very High-Throughput Satellite (VHTS) dan frekuensi Ka-Band.
- Diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk.
- Berat: 4.600 kg.
- Masa tugas: Hingga 15 tahun.
- Kapasitas: 150 Gbps, menjadikannya satelit internet terbesar di Asia1.
- Fungsi SATRIA-1:
- Menambah kapasitas layanan telekomunikasi.
- Menjangkau 150.000 titik layanan publik, terutama sekolah dan pesantren untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer.
- Memberikan akses internet untuk puskesmas, rumah sakit, dan layanan keamanan masyarakat di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
- Menjangkau kantor desa, kelurahan, kecamatan, dan kantor pemerintahan daerah.
- Menghubungkan operasi dengan teknisi di Bumi melalui stasiun bumi di 11 lokasi, termasuk Cikarang, Batam, dan Jayapura1.
- Keberhasilan SATRIA-1:
- Peluncuran SATRIA-1 menandai Indonesia sebagai negara pemilik satelit terbesar di Asia dan terbesar nomor 5 di dunia2.
- Diharapkan dapat meningkatkan konektivitas digital dan memperluas akses internet di seluruh negeri.
SATRIA-1 adalah bukti komitmen Indonesia dalam memajukan teknologi dan memperkuat infrastruktur telekomunikasi. 🚀
1: Profil dan Fungsi Satelit SATRIA 1 Milik Indonesia, Terbesar di Asia 2: SATRIA-1 – Wikipedia bahasa Indonesia